MATA BUKAN PENDUSTA
Semua yang tampak dari Mata hanyalah gambaran kecil dari apa yang sesungguhnya yang ia ingin sampaikan kepada kita. Mata memiliki batas pandang yang nyata, menampakkan sesuatu yang sesungguhnya tidak sesuai dengan apa yang ia terima dan ingin ia sampaikan kepada kita, namun menjadikan indah dan menentramkan bagi tuannya, ia lebih mengetahui dan memahami bahwa si empunya tidak akan sanggup menerima apabila ia jujur memberikan gambaran yang nyata apa yang ia terima. Ya… kita bisa memandang keindahan langit yang bertabur bintang dimalam hari dan biru megah nya di siang hari diselimuti awan, memandang indah nya gunung dan lautan, dan masih banyak lagi keindahan yang kita terima sehingga memberikan rasa tentram.
Sebaliknya Hal yang sama berlaku juga dikala mata meihat sesuatu yang buruk hingga membuat si empunya merasa takut, khawatir, sedih, iba, empati dan sebagainya. Ia menterjemahkan suatu gambaran yang akan tampak menurut kita baik dan sesuatu yang akan tampak menurut kita buruk sesuai dengan kejadian atau keadaan yang sedang berlaku saja.
Tak ada yang abadi barangkali inilah kata yg selalu mengiringi jejak disetiap langkah manusia dalam menjalani setiap fase kehidupannya, setiap manusia melakoni perannya masing-masing, manusia memiliki tugas masing-masing, manusia memiliki dunia masing-masing untuk saling melengkapi bukan untuk saling menghujat, untuk saling mencintai bukan untuk saling menghukum, dan saling menghancurkan.
Semua yang tampak dari Mata hanyalah gambaran kecil dari apa yang sesungguhnya yang ia ingin sampaikan kepada kita. Mata memiliki batas pandang yang nyata, menampakkan sesuatu yang sesungguhnya tidak sesuai dengan apa yang ia terima dan ingin ia sampaikan kepada kita, namun menjadikan indah dan menentramkan bagi tuannya, ia lebih mengetahui dan memahami bahwa si empunya tidak akan sanggup menerima apabila ia jujur memberikan gambaran yang nyata apa yang ia terima. Ya… kita bisa memandang keindahan langit yang bertabur bintang dimalam hari dan biru megah nya di siang hari diselimuti awan, memandang indah nya gunung dan lautan, dan masih banyak lagi keindahan yang kita terima sehingga memberikan rasa tentram.
Sebaliknya Hal yang sama berlaku juga dikala mata meihat sesuatu yang buruk hingga membuat si empunya merasa takut, khawatir, sedih, iba, empati dan sebagainya. Ia menterjemahkan suatu gambaran yang akan tampak menurut kita baik dan sesuatu yang akan tampak menurut kita buruk sesuai dengan kejadian atau keadaan yang sedang berlaku saja.
ingatlah bahwa mata kita meiliki keterbatasan karena memang tugasnya hanya sebatas itu. Ia konsisten dan sangat patuh, ia tidak bisa melanggar sedikitpun dari semua ketentuan yang telah ia terima dan menjadi tanggung jawabnya sebagai salah satu wali dari Tuanya (Manusia).
